Meningkatkan Mutu Sekolah Kita
Selamat pagi Bapak/Ibu Guru dan teman-teman sekalian. Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya. Untuk kesempatan ini, saya hendak menyampaikan tentang Strategi dan cara-cara untuk meningkatkan mutu sekolah.
Sekolah yang bermutu dan ternama adalah dambaan semua pihak baik dari pihak sekolah, orang tua murid maupun muridnya sendiri. Sekolah yang bermutu adalah sekolah yang mampu mengelola kemampuan akademis siswa dan juga budi pekertinya. Sebagaimana kita ketahui bahwa budi pekerti manusia zaman sekarang sudah tererosi dengan hedonisme dan di anggap sebagai hal yang sepele.
Pelajaran budi pekerti tidak selalu berupa pelajaran semata melainkan akan lebih baik jika langsung di aplikasikan di kehidupan sehari-hari. Budi pekerti sangat mudah di ‘tularkan’ melalui keteladanan. Keteladanan ini tentu saja harus diberikan oleh siapapun yang berada di lingkungan sekolah terutama para guru dan pengurus sekolah. Menggunakan sumber daya manusia yang memiliki budi pekerti yang baik adalah strategi pertama dalam meningkatkan mutu sekolah. Guru sebagai panutan harus dapat memberikan teladan akan sikap dan prilaku yang baik kepada para muridnya. Hal ini bukan berarti mendidik murid dengan cara kuno yang diktator namun mendidik dengan cara moderat yang berprinsip. Dalam menerapkan hal ini para guru juga harus memahami gaya bahasa dan pemikiran murid agar mereka sadar akan batas-batas prilaku dan bisa bergurau dengan menggunakan bahasa yang sopan namun tetap gaul.
Strategi kedua adalah strategi umum yang digunakan oleh sekolah pada umumnya yaitu menggunakan sumber daya manusia yaitu para guru yang pandai dalam materi pengajarannya. Pintar dan cerdik dalam penguasaan materi adalah hal yang penting dalam memilih sumber daya guru. Namun jauh lebih penting menggunakan sumber daya guru yang mampu dan cakap dalam menyampaikan materi pelajaran yang dapat dengan mudah di mengerti oleh para muridnya. Apalah gunanya guru yang pintar namun tidak cakap dalam mengajar dan hanya menjadi ‘ikon gelar’ saja. Tujuan murid bersekolah adalah untuk belajar dan menambah pengetahuan, oleh karena itu maka para murid membutuhkan guru-guru yang mampu menambah mutu pengetahuan mereka.
Selain hal di atas meningkatkan mutu sekolah dapat juga dilakukan dengan memasukan berbagai variasi mata pelajaran yang di berikan kepada siswa. Pelajaran-pelajaran yang melibatkan kerja sama tim dan kreativitas dapat membangun mutu persaudaraan dalam satu sekolah. Salah satu contoh penambahan mutu sekolah adalah dengan mengadakan Field Trip yang terbukti efisien untuk melatih kemandirian dan kemampuan bersosialisasi antar murid. Field Trip dapat di adakan di penghujung tiap semester ataupun di akhir tahun ajaran. Tempat-tempat destinasi di Nusantara yang dapat dijadikan sebagai pengalaman yang berharga bagi mereka, seperti mempelajari sejarah candi-candi, berwisata bawah laut ke Bunaken dan sebagainya. Selain berwisata ke luar pulau, wisata di daerah Jakarta juga tidak kalah menariknya. Field trip ke berbagai museum, outbond-flying fox dan taman-taman kota juga dapat dijadikan sebagai alternatif. Walaupun field trip sangat menarik bagi siswa, peran guru dan berbagai macam pengamanan sangatlah perlu di perhatikan. Jangan sampai terjadi insiden-insiden yang mencoreng nama sekolah dan kepercayaan orang tua murid kepada pihak sekolah.
Hal berikutnya yang dapat meningkatkan mutu sekolah adalah pelajaran yang sesuai dengan zaman. Tidak harus merubah pelajaran yang sudah ada. Cukup menyelipkannya saja. Misalnya jika sedang booming film dan artis-artis korea maka di sela-sela bahasa Indonesia, ajarkanlah mereka dasar-dasar percakapan bahasa korea. Selain itu galakanlah jurnalisame dalam bentuk Koran dinding dan majalah dinding untuk mengasah mutu mereka dalam berbahasa. Untuk pelajaran seni lukis dapat menyelipkan cara-cara menggambar manga, sculpting, kerajinan clay dan sebagainya. Untuk pelajaran olahraga dapat di ajarkan street hockey atau football ataupun olahraga lain yang di gemari masyarakat luas. Pada muatan lokal dapat juga di selipkan
pendidikan kepribadian yang mengajarkan cara merias diri dan bernampilan, pendidikan karier dan sebagainya. Hal ini sangat efektif bagi para siswa menegah umum yang akan memasuki usia dewasa. Untuk menambah semangat para murid, pihak sekolah dapat sesekali menghadirkan para profesional di bidangnya sehingga para murid memiliki keyakinan atas apa yang mereka pelajari.
Tindakan terakhir yang tidak kalah penting dalam meningkatkan mutu sekolah adalah kompetisi. Lomba-lomba, bazar dan event-event sangatlah penting untuk mempromosikan sekaligus memperluas pergaulan para murid. Hal ini tidak selalu pesta pora dapat juga dengan menggunakan keseragaman. Misalnya untuk batik day maka semua siswa menggunakan batik. Untuk merayakan Hari Pangan, para murid memasak dan memakan hasil masakan mereka bersama-sama Mungkin terkesan hal yang biasa, namun kesenangan dan canda tawa ketika memasaklah yang mengikat persaudaraan mereka lebih erat.
Hal-hal yang telah saya sebutkan di atas tidak akan berjalan dengan baik tanpa fasilitas yang memadai. Memadai bukan berarti mahal melainkan mendukung dan dapat digunakan secara maksimal. Jika sekolah kurang mampu maka dari pihak siswa dapat membawa alat-alat sendiri dan tentunya hal tersebut sudah mendapat persetujuan dari orang tua yang bersangkutan selain fasilitas berkaitan yang mendukung, fasilitas pengamanan dan kenyamanan juga harus disediakan untuk mengatasi atau mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Hal yang terpenting selain hal-hal di atas adalah hilangkan KKN dalam lingkungan sekolah. Sekali saja praktek KKN di lakukan maka hilang sudah kesempatan untuk menjadi sekolah yang bermutu. Walaupun sekolah tersebut bisa saja menjadi populer namun tidak akan mampu menghasilkan generasi muda yang berkualitas di masa mendatang dan sekolah menjadi alat pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang nantinya menjadi ‘boomerang’ bagi pihak sekolah.
Sekian pidato dari saya. Terima kasih dan selamat pagi.
Source: www.studentmagz.com
0 komentar:
Posting Komentar