Kabar gembira bagi PNS. Pemerintah menjanjikan kenaikan gaji bagi abdi negara ini setiap tahunnya. Kenaikan gaji ini juga berlaku untuk anggota TNI dan Polri.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam paparannya pada Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) tahun 2010, Rabu (28/4) di Hotel Bidakara, Jakarta.
‘’Tahun 2011 untuk belanja modal terjadi kenaikan signifikan, dari Rp81,6 triliun menjadi Rp127,5 triliun. Nanti alokasinya untuk mengakomodir kenaikan gaji PNS/TNI/Polri. Setiap tahun, akan ada kenaikan gaji sekitar 10 persen. Jadi ini bukan hanya janji politis terkait Pemilihan Presiden, tapi memang sudah menjadi kebijakan pemerintah selama lima tahun ke depan,’’ tegas Sri Mulyani.
Selain menjanjikan kenaikan gaji, Sri Mulyani juga memastikan bahwa pemerintah tetap akan memberikan gaji ke-13. Selain itu, untuk peningkatan reformasi birokrasi, akan disediakan penyediaan anggaran remunerasi bagi Kementrian dan Kelembagaan yang dinyatakan siap dan lolos verifikasi.
‘’Reformasi birokrasi bagaimanapun menuntut jaminan kesejahteraan pegawai dan pemerintah akan memenuhi kewajiban tersebut. Selain itu, pada tahun depan (2011), pemerintah pusat akan melakukan perekrutan PNS baru sebanyak 110.000 orang. Kita juga akan terus menjaga kelancaran penyelenggaraan kegiatan operasional dan mendukung program tanggap perubahan iklim,’’ kata Sri Mulyani.
Pada tahun mendatang, pemerintah juga akan menambah anggaran untuk cadangan bantuan sosial sebagai antisipasi dampak bencana alam yang akhir-akhir ini sering terjadi. ‘’Biasanya, cadangan dana penanggulangan bencana setiap tahunnya hanya sekitar Rp2 triliun. Mulai tahun depan akan kita tingkatkan menjadi Rp4 triliun,’’ katanya.
Tahun 2011, Pemerintah kata Sri Mulyani juga masih akan memberikan subsidi kepada masyarakat, terutama subsidi bagi rakyat miskin. ‘’Kita masih memberikan subsidi BBM, elpiji, listrik, pangan, pupuk dan lainnya. Untuk pangan, akan ada 17,5 juta rakyat miskin yang akan mendapatkan subsidi bantuan beras raskin jangka waktu 12 bulan,’’ jelasnya.
Pejabat Jangan Perkaya Diri
Dalam Musrenbangnas itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono juga mengingatkan agar dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab, para pejabat yang ditunjuk langsung rakyat, jangan bekerja untuk memperkaya diri dan keluarga mereka. SBY juga meminta, agar para pejabat negara, tidak tidur saat membahas soal rakyat.
‘’Meski Musrenbangnas ini kegiatan rutin tiap tahun, tapi jangan dianggap biasa saja. Jadikan kesempatan ini untuk menyampaikan pandangan bagi kesejahteraan rakyat. Jangan tidur dan jangan bicara sendiri. Kalau mau bicara silahkan keluar dan kalau mau tidur silahkan membasuh mukanya biar segar,’’ kata SBY.
SBY pun mengingatkan para jajaran pemangku kebijakan dan kepala daerah, berdasarkan lima pertanyaan mendasar pembangunan.
‘’Dalam menyusun pembangunan, ada lima pertanyaan mendasar yang harus diingat. Mengapa kita melaksanakan pembangunan nasional? apa sesungguhnya yang diinginkan rakyat? Mengapa rakyat memilih pemimpin-pemimpinnya? Bagaimana memenuhi keinginan rakyat? dan apa tugas dan kewajiban pemimpin?,’’ tegasnya.
SBY pun menjelaskan sekaligus mengingatkan para pejabat negara dan pejabat di daerah, bahwa rakyat ingin kebutuhan dasarnya dapat terpenuhi, rasa aman bebas dari ancaman kejahatan, memeluk dan jalankan agama secara damai, ingin mendapatkan pekerjaan yang layak, mendapatkan pendidikan, keadilan, dapat menyampaikan aspirasi, hidup dalam lingkungan yang baik, mendapatkan pelayanan yang baik, merasakan kemajuan dalam hidupnya dan memiliki harapan ke depan.
‘’Untuk memenuhi itu semua, kita termasuk saya selaku pemegang mandat dari rakyat tidak boleh sibuk memperkaya diri dan keluarga, tidak sibuk berpolitik sendiri, tidak bekerja asal, jangan selalu saling dan jangan sampai tidak membuat perubahan,’’ tegas SBY.
Diakui SBY, tidak mudah membangun masyarakat dan bangsa menuju kesejahteraan. Karena persoalan di tengah masyarakat sangat kompleks. ‘’Karena itu, para gubernur, bupati, walikota, menteri dan juga saya selaku Presiden, harus benar-benar memiliki manajemen yang efektif,’’ katanya.
SBY pun mengingatkan, agar para pejabat mulai dari pusat sampai ke daerah, untuk memimpin langsung pembangunan. ‘’Jangan mendelegasikan pada yang lain. Jangan memimpin dari belakang meja dan tau bersih saja. Kalau ada masalah jangan lari atau menghindar, karena sama saja seperti menyimpan bom waktu. Mari kita bangun budaya malu, malu pada rakyat kalau tidak bisa mensejahterakan mereka,’’ tegasnya. Source: Riaupos.com
0 komentar:
Posting Komentar