Pages

Subscribe:

02 Desember 2012

Berbagai Macam Metode Guru Dalam Mengajar

Berbagai Macam Metode Guru Dalam Mengajar

Metode pembelajaran atau strategi mengajar adalah suatu cara menyampaikan pesan yang terkandung dalam kurikulum. Metode harus sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Metode pembelajaran ini, menjawab pertanyaan “how” yaitu bagaimana menyampaikan materi atau isi kurikulum kepada siswa secara efektif. Oleh karenanya, walaupun metode pembelajaran adalah komponen yang kecil dari perencanaan pengajaran (instructional plan), tetapi memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam proses belajar itu sendiri.

Sebagai seorang admin yang super sibuk, baik di dunia maupun di akhirat (hehe), tentu saya pasti sempatkan untuk berbagi ilmu atau sesuatu yang perlu diketahui oleh sobat semua. Kembali saya perhatikan kembali arsip blog ini, khususnya pada kategori pendidikan, sepertinya sudah lama tidak diupdate, karena memang masih sibuk mengisi data-data pada kategori belajar NgeBlog seperti kontes seo fasapay layanan pembayaran online indonesia cepat dan aman dan review blog lainnya. Okelah, disini saya ingin berbagi beberapa metode guru dalam mengajar, cara ini harus dan wajib diketahui oleh seorang guru yang professional agar kualitas pendidikan semakin meningkat. Dan tak lupa saya ucapkan selamat atas lulusnya para siswa SMA dan sederajat, bagi yang tidak lulus, jangan berkecil hati, masih ada kesempatan lain. Langsung saja kita bahas, metode yang digunakan guru dalam mengajar disekolah :

1. Metode Ceramah

Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa. Metode ini berbentuk penjelasan konsep, prinsip dan fakta pada akhir perkuliahan ditutup dengan Tanya jawab antara dosen dan mahasiswa.

2. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah suatu metode dimana guru menggunakan atau memberi pertanyaan kepada murid dan murid menjawab, atau sebaliknya murid bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan murid itu. ( Soetomo, 1993 :150 )

Metode tanya jawab merupakan cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru (Syaiful Bahri Djamarah 2000: 107). Metode ini dipandang lebih baik dari pada metode pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah. Alasannya karena metode ini dapat merangsang siswa untuk berfikir dan berkreativitas dalam proses pembelajaran. Metode Tanya jawab juga dapat digunakan untuk mengukur atau mengetahui seberapa jauh materi atau bahan pengajaran yang telah dikuasai oleh siswa.

3. Metode Diskusi

Muhibbin Syah ( 2000 ), mendefinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized recitation).

Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan ( Killen, 1998 ). Karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama - sama.

Metode diskusi dapat pula diartikan sebagai siasat “penyampaian” bahan ajar yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis. Guru, peserta didik atau kelompok peserta didik memiliki perhatian yang sama terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi.

Ada beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.

• Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan gagasan dan ide - ide.

• Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.

• Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Di samping itu, diskusi juga bisa melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.

Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya :

• Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.

• Kadang - kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.

• Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.

• Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.

4. Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu sedikit. Metode pemberian tugas adalah cara dalam proses belajar mengajar dengan jalan memberi tugas kepada siswa. Tugas-tugas itu dapat berupa mengikhtisarkan karangan, (dari surat kabar, majalah atau buku bacaan) membuat kliping, mengumpulkan gambar, perangko, dan dapat pula menyusun karangan.

Metode Demonstrasi. Menurut Muhibbin (2000) Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000) Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.

5. Metode Eksperimen

Metode eksperimen menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000:95) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.

6. Metode Simulasi, Bermain Peran, dan Sosiodrama/Psikodrama

Metode ini menampilkan symbol-simbol atau peralatan yang menggantikan proses kejadian atau benda yang sebenarnya. Metode ini adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan dan penghayatan anak didik. Metode yang melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi. Siswa melakukan peran masing-masing sesuai dengan tokoh yang ia lakoni, mereka berinteraksi sesama mereka.

7. Metode Karyawisata / Widyawisata

Metode ini dmaksudkan untuk menunjukkan kepada siswa secara langsung beberapa hal yang dipelajari di sekolah. Seperti kunjungan Museum, Labolatorium Budaya dll. Disebutkan juga sebagai bentuk format interaksi belajar mengajar yang di berikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari, melengkapi dan memperdalam bahan pembelajaran, dan mendapat pengalaman langsung atas objek yang di pelajari di luar kelas pembelajaran.

8. Metode Pengajaran Unit

Dapat di artikan sebagai suatu cara belajar antara siswa dan guru yang mengarahkan kegiatan pada pemecahan masalah yang dapat di rumuskan secara bersama-sama. Metode ini pada dasarnya bertujuan untuk melatih siswa memecahkan suatu permasalahan dari berbagai disiplin ilmu atau berbagai aspek, sehingga mereka memiliki pemikiran dan pemahaman yang lebih baik.

9. Metode Penemuan ( Discovery-inquiry )

Dapat diartikan sebagai format KBM di mana para siswa menemukan sendiri informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan – tujuan pembelajaran. Dalam metode ini, dapat berupa kegiatan belajar terentang dari penemuan terbimbing

( Discovery ) sampai ke penemuan tidak terbimbing ( inquiry )

Tujuan dari metode ini pada dasarnya untuk meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dalam mendapatkan formasi, mengarahkan siswa sebagai pelajar seumur hidup, mengurangi ketergantungan kepada guru, serta melatih siswa untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber informasi yang tidak habis-habisnya digali.

Kelebihan metode penemuan

• Dapat membangkitkan kegairahan belajar pada diri siswa

• Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengan kampuan masing-masing

• Teknik ini mampu membantu siswa mengembangkan, memperbanyak kesiapan serta penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif atau pengarahan siswa

• Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sebagai sangat pribadi atau individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut

Kelemahan metode penemuan

• Ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu meningkatkan proses pengertian saja

• Teknik ini tidak memberikan kesempatan berfikir secara kreatif

• Para siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental

• Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini kurang berhasil

• Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional akan kecewa bila diganti dengan teknik penemuan

10. Metode Panel

Panel merupakan sebuah bentuk diskusi yang membahas masalah umum yang bersifat lengkap, yang terdiri dari beberapa orang yang dianggap ahli dalam bidangnya. Sekolah biasanya dilakukan oleh sekelompok guru yang memilih topik sesuai kebutuhan pesera didiknya. Seorang moderator diharapkan dapat memimpin, mengarahkan para panelis sedemikian rupa sehingga kegiatan dapat diikuti dengan baik oleh pendengar.

11. Metode Simposium

Metode yang memaparkan suatu seri pembicara dalam berbagai kelompok topik dalam bidang metri tertentu. Materi-materi tersebut disampaikan oleh ahli dalam bidangnya, setelah itu peserta dapat menyampaikan pertanyaan dan sebagainya kepada pembicara.

Sebuah simposium hampir menyerupai panel, karena simposium harus pula terdiri atas beberapa pembicara sedikitnya dua orang. Tetapi symposium berbeda dengan panel didalam cara pembahasan persoalan. Sifatnya lebih formal. Seorang anggota symposium terllebih dahulu menyiapkan pembicaraannya menurut satu titik pandangan tertentu. Terhadap sebuah persoalan yang sama diadakan pembahasan dari berbagai sudut pandangan dan disoroti dari titk tolak yang berbeda-beda.

12. Metode Seminar

Merupakan kegiatan belajar sekelompok siswa untuk membahas topik, masalah tertentu. Setiap anggota kelompok seminar dituntut agar berperan aktif dankepada mereka dibebankan tanggungjawab untuk mendapatkan solusi dari topic, masalah yang dipecahkannya. Guru bertindak sebagai nara sumber. Tidak jarang seminar melahirkan rekomendasi dan resolusi.

13. Metode Forum

Suatu tempat yang terbuka yang membicarakan suatu persoalan oleh semua orang ikut di dalamnya, kegiatan ini biasanya bersifat informal dan singkat, sehingga sulit mengatur pembicaraan-pembicaraan apalagi masalah yang di bahas adalah masalah yang hangat dan peka secara emosional.

Itulah tadi Berbagai Metode Guru Dalam Mengajar, betapa pentingnya metodologi mengajar dikuasai oleh pendidik, dan diusahakan metodologi yang dimiliki pendidik pada saat praktek disesuaikan dengan tipe belajar siswa, sehingga diharapkan materi yang kita sampaikan terekam dan tercerna oleh peserta didik, dan dapat ditunjukan oleh mereka pada sikap dan prilaku dalam kesehariannya.

© Majalah Siantar™ 2012

2 komentar:

anak kuansing mengatakan...

mantap

zaraki mengatakan...

ijin ambil untuk tugas ya...
link disertakan...

Posting Komentar