KEMENTERIAN Pendidikan Nasional (Kemendiknas) mencatat bahwa dalam setiap hari, sekitar 500 ribu guru absen dari kewajiban mengajar tanpa alasan jelas. Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas), Fasli Jalal mengungkapkan, angka tentang guru yang bolos mengajar sama dengan jumlah guru di Malaysia dan Thailand.
Jelas, temuan itu sangat disayangkan Fasli. Sebab, jika guru absen mengajar, maka anak didik akan merugi selama satu hari tanpa ada transfer ilmu pengetahuan. “Padahal kan antara keduanya bersinergi untuk mencerdaskan bangsa,” ujar Fasli di kantornya, Jumat (6/8).
Hanya saja, mantan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendiknas ini tidak menjelaskan di pro-vinsi mana saja masalah absensi guru ini terjadi. Namun Fasli menyebutkan, hal itu terjadi di hampir semua daerah. “Merata di seluruh provinsi, kota besar dan kecil,” bebernya.
Tingginya jumlah absensi, kata Fasli, patut disesalkan karena rasio guru dan murid ti-dak sebanding. Akibatnya, proses belajar me-ngajar pun semakin terganggu karena jumlah guru cadangan juga terbatas. “Kenapa mereka tenang-tenang saja tanpa ada alasan saat tidak masuk? Masa mereka tidak masuk hanya karena menjemput tamu presiden atau wakil presiden di suatu acara,” ucapnya.
Ditambahkan, akibat guru bolos mengajar tidak hanya proses pendidikan yang terganggu, tetapi juga menyebabkan pemborosan karena setiap bulan tetap digaji. Karenanya, Fasli mengatakan, sekolah harus meminta klarifikasi jika ada guru yang tidak masuk tanpa alasan.
Sebab, guru tidak hanya digaji namun juga menerima uang transport dan uang makan. Bahkan untuk guru yang sudah memegang sertifikat, juga ditambah dengan tunjangan profesi. Sementara guru di kawasan terpencil, malah diberikan tunjangan khusus. “Se-karang gaji guru mencapai Rp5 juta, tidak ada alasan lagi mereka malas. Masa gaji sudah dinaikkan tapi gurunya masih malas,” tegasnya.
Untuk mengatasi masalah ini, Kemendiknas mengharapkan adanya suatu penelitian tentang tingkat absensi guru di setiap provinsi. “Penelitian tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan berapa sebenarnya absensi dari guru-guru kita. Lebih banyak terjadi di SD, SMP atau SMA. Termasuk guru tetap atau tidak tetap dan berapa banyak guru yang telah bersertifikat tapi bolos setiap harinya,” bebernya.(cha/ila)Source:Riuapos.com
0 komentar:
Posting Komentar