Risau melihat tebing-tebing Sungai Kuantan Singingi yang runtuh masuk ke dalam sungai, mendorong generasi muda di Kuantan Singingi melakukan gerakan hijau. Mencoba memberi nafas baru bagi sang Kuantan.
AHAD pekan lalu, akhirnya cita-cita kelompok generasi muda yang tergabung dalam kelompok facebook bernama Kuantan Cares untuk menyelamatkan Batang Kuantan (Sungai Kuantan) mulai terwujud. Ratusan generasi muda bersama mereka ikut menghijaukan daerah aliran sungai di Batang Kuantan, tepatnya di Lubuk Betung, Pulau Aro.
Wahyu Diputra, Ariantoni, M Rizki Lazuardi dan Husein Idris adalah orang-orang yang menjadi promotor hingga akhirnya gerakan Kuantan Cares itu lahir. Awalnya mereka hanya membuat sebuah grup diskusi di facebook pada tanggal 22 Februari 2009. Di grup itu, isu-isu lingkungan yang ada di Kuantan Singingi sering menjadi topik pembicaraan. Meski pada saat itu hanya berupa diskusi saja, peminat grupnya lumayan banyak. Setelah itu mulai muncul banyak permintaan dari anggota grup agar ada aksi yang nyata dari Kuantan Cares. Karena itulah akhirnya, mereka sepakat diadakan sebuah acara pada Bulan Maret 2010.
Bertepatan dengan peringatan Hari Air Dunia (22 Maret), Sabtu dan Ahad , 27-28 Maret 2010 Kuantan Cares mengadakan gerakan penanaman pohon di sepanjang aliran Sungai Kuantan. Itu dilatarbelakangi karena kondisi tebing-tebing di sepanjang aliran Sungai Kuantan itu sudah sangat memprihatinkan. Beberapa tebing bahkan sudah runtuh. Bahkan dam yang dibangun oleh pemerintah tak mampu menahan tebing-tebing di sepanjang Sungai Kuantan untuk runtuh.
“Kami sekarang memang sedang berkonsentrasi pada Sungai Kuantan. Ia adalah aset bagi masyarakat Kuantan Singingi. Tempat budaya pacu jalur yang sudah menasional dan kebanggaan masyarakat Kuantan Singingi,” ujar Wahyu, salah satu promotor Kuantan Cares.
Wahyu menyebutkan target mereka adalah menghijaukan kembali seluruh tebing-tebing yang ada di aliran Sungai Kuantan. Ia punya cita-cita dan harapan tak ada lagi tebing sungai yang runtuh masuk ke sungai.
“Gerakan tanggal 27-28 Maret ini hanya merupakan awal dari semuanya. Kami berencana akan terus melakukan penanaman pohon tiap bulannya. Tapi untuk saat ini memang fokusnya pada Sungai Kuantan, baru nanti pada tempat lainnya seperti operasi plastik di air terjun Guruh Gemurai yang sudah ada dalam daftar program kerja kami,” jelas Wahyu.
Untuk menghijaukan Batang Kuantan tersebut mereka menanam sekitar 600 batang pohon. Terdiri dari pohon matoa, pulai dan ketapang. Namun, tanaman itu sebagian tidak langsung ditanam, karena perlu ditanam bambu dulu di depannya sebagai penyangga. Barulah kemudian ditanam bibit pohon yang disumbang dari Dinas Kehutanan Kabupaten Kuantan Singingi.
Peserta pada acara penanaman pohon ini terdiri dari empat sekolah yaitu SMKN 2 Telukkuantan, SMKN 3 Telukkuantan, MAN 1 Telukkuantan dan SMAN 1 Telukkuantan, serta sebuah komunitas sepeda onthel dan pemuda Desa Koto. Panjang tebing yang mereka tanaman sekitar 1 kilometer.
Pada Sabtu (27/3) malam kegiatan yang diberi nama Harmonisasi untuk Kuantan itu dibuka dengan parade band lokal seperti Cincin, Black Cabinet, dan Maki Maki. Dilanjutkan dengan pemutaran beberapa film pendek tentang lingkungan hidup. Malam pembukaan itu turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kuantan Singingi, Drs H Ardi Nasri. Keesokan harinya (28/3) diikuti dengan kegiatan penanam.
Kegiatan itu, tambah Wahyu, tak akan mungkin terlaksana, tanpa dukungan dan bantuan dari para sponsor. Para sponsor tersebut, sebutnya, di antaranya Dinas Kehutanan Kabupaten Kuantan Singingi, Dinas Sosial Kabupaten Kuantan Singingi, Badan Lingkungan Hidup, Promosi, dan Investasi Kabupaten Kuantan Singingi, PT Tri Bakti Sari Mas, Riau Pos, Indocs, dan Indrako.
Wahyu dan teman-temannya di Kuantan Cares juga berkomitmen agar apa yang mereka tanam itu bisa tumbuh. Untuk itulah, saat ini mereka juga menghimpun para sukarelawan dan anggota Kuantan Cares untuk berbagi tugas menjaga tanaman-tanaman tersebut.
Semoga dengan adanya acara dari Kuantan Cares ini menjadi awal untuk gerakan penghijauan di Tanah Kuantan.(Afranisa-GSJ dari UIN Suska Riau)Source: Riaupos.com
0 komentar:
Posting Komentar