Pages

Subscribe:

28 September 2011

Sosok Guru Dimata Siswa

Guru sering diartikan sebagai sosok yang di’gugu’ dan di’tiru’. Terlepas dari beragam bentuk dan jenis perilaku seorang guru sebagai pribadi (manusia) mereka mempunyai sifat dan sikap yang berbeda-beda.

Namun demikian tuntutan profesi sebagai seorang guru diharapkan seorang guru atau pendidik harus bisa menempatkan diri dengan baik di lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah dan ruang kelas khususnya. Sebagai seorang pribadi yang menjadi pusat perhatian siswa di kelas, sebagai sumber informasi dan fasilitator kegiatan belajar, siswa tentu sangat berharap sosok seorang guru yang benar-benar bisa menjadi teladan.

Memang ada sebagian  rekan guru yang beranggapan bahwa setiap jenis mata pelajaran akan berbeda dalam hal ‘pembawaan’ guru yang mengajarnya.  Hal ini karena masih ada perbedaan jenis mata pelajaran yang dianggap penting dan harus serius sedang pada mata pelajaran yang lain tidak begitu penting sehingga mengajarnyapun bisa dengan santai.  Maka muncul kemudian julukan guru galak untuk mata pelajaran seperti matematika, fisika dan guru yang banyak disukai siswa karena mengajarnya tidak begitu tegang seperti seni budaya dan olah raga.

Benar atau tidak anggapan ini tentunya memerlukan penelitian yang ilmiah untuk menjawabnya.  Namun secara garis besar  jenis-jenis atau tipe guru berikut ini bisa dijumpai pada semua jenis mata pelajaran, seperti artikel yang  pernah saya baca dari Majalah Guruku No.1 – Februari 2009, hlm 23.

Guru seperti apakah saya?

1. Guru Killer
Siswa manapun pasti ngeri jika diajar guru model ini. Karena sikapnya yang kaku. Sepanjang jam pelajaran para siswanya selalu tegang, seperti sedang nonton film horor. Mungkin maksud sang guru killer baik. Mengajarkan disiplin kepada murid-muridnya. Tetapi kalau cara mengajarnya terlalu galak, jelas tak menguntungkan.

2. Guru Mesin
Tipe guru macam ini bila menerangkan pelajaran mirip mesin. Masuk, menyuruh siswanya membuka buku pelajaran, menerangkan sambil membaca buku, beres. Lalu……. dia keluar kelas. Tak ada improvisasi atau pun humor waktu mengajar. Suasana kelas yang nyaman tak tercipta, malah membuat anak-anak menjadi suntuk.

3. Guru Copy
“Mana sekretarisnya? Coba fotokopi halaman sekian sampai sekian. Saya ada perlu dulu nih maun keluar.”
Nah, ini tipe guru yang sepertinya tak punya niat mengajar dan membuat habis uang jajan siswanya. Guru tipe ini cocok bagi murid yang malas. Kalau guru dan murid sama-sama malas, hasilnya ya mulesss,,,,!!!!!!!

4. Guru Ganjen
Ganjen atau genit ternyata bukan milik siswa saja. Bisanya, guru model ini didominasi oleh mereka yang masih sendirian, meski ada juga yang sudah berkeluarga dan punya anak. Guru seperti harus waspada, karena hubungan yang terlalu dekat dengan murid bisa mengurangi wibawa dan mengundang kecurigaan.

5. Guru “anak emas”
Bagaimana murid tidak kesal kalau ada gurunya yang suka membeda-bedakan murid satu dengan murid lainnya. Jika ada murid yang pintar, langsung dipuji-puji, sedangkan yang kurang atau biasa-biasa saja selalu disudutkan. Mungkin maksudnya baik. Namun, kalau sudah kelewat batas, rasanya tak adil kan,,,!!!!

6. Guru Dermawan
Punya guru baik memang dambaan setiap murid. Tapi sang guru kelewat dermawan juga tidak bagus. Ketika ulangan, dia memberikan bocoran-bocoran soal atau jawabannya. Siswa yang nakal didiamkan saja, dan lain sebaginya. Kalau dibiarkan, sikap ini dapat membuat siswa jadi tak tahu diri.

7. Guru Pendendam
Guru model ini amat sukar memaafkan kesalahan yang diperbuat murid. Apakah karena masalah pelajaran, atau pernah menyinggung perasaannya. Itu bisa gterlihat dari perlakuannya terhadap sang pembuat masalah, seperti bersikap sinis, melecehkan, atau mempermainkan nilainya.

8. Guru Tipe Mr. Bean
Mr. Bean memang sosok yang konyol, lucu, dan kadang norak. Menonton segala polanya membuat kota terbahak-bahak. Tetapi, kalau ada guru model begini dipandangan murid jadi kurang berwibawa dan kurang berbobot. Bisa jadi, para siswa yang diajarnya justru merasa kasihan terhadapnya.

9. Guru Tukang Cerita
Yang namanya guru biasanya selalu ingin berbagi pengalaman dengan yang lebih muda. Bagi sebagian murid mungkin mengasyikan. Tetapi jika cerita melulu, bagaimana jadinya. Materi-materi pelajaran jadi tak terbahas. Giliran ulangan para siswanya kelabakan.

10. Guru Malas
Tipe terakhir ini yang paling menyebalakan. Karena jarang atau bahkan tak pernah masuk mengajar. Guru model ini tak punya rasa tanggung jawab. Akibat dari sikapnya para siswa jadi ketularan malas. Kalau tak niat sebaiknya jangan jadi guru.

Sumber : Majalah guruku No.1 – Februari 2009, hlm 23.

0 komentar:

Posting Komentar